Urusan bisnis Bakrie Group tak mengganggu pencapresan Aburizal Bakrie. Apapun yang terjadi pada bisnis Bakrie Group tidak mempengaruhi optimisme Partai Golkar menatap Pilpres 2014.
Begitu dikatakan Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Y Thohari, kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (13/10). Hal itu disampaikan dia menanggapi penilaian analis politik dari Point Indonesia, Karel Susetyo tentang kebangkrutan bisnis Bakrie Group terkait dengan pencapresan Ical.
Karel mengatakan, utang perusahaan Bakrie Group yang mencapai triliunan rupiah akan mengganggu pencapresan Ical, yang ujung-ujungnya menjegal sukses Ical dan Partai Golkar pada Pilpres mendatang. Dia katakan, kekuatan politisi berbasis pengusaha seperti Ical adalah kapital sehingga tanpa kapital Ical lemah bagai tanpa darah.
Seperti diketahui, sejumlah perusahaan milik Ical di bawah bendera Bakrie Group kini dilanda utang triliunan rupiah. Dari laporan keuangan kuartal I-2012, ada tiga perusahaan Bakrie dengan utang terbesar, yakni Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) memiliki total utang Rp 8,6 triliun dengan total jatuh tempo 2012 Rp 2,3 triliun. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tercatat berutang 3,69 miliar dollar AS dengan total jatuh tempo pada 2012 sebesar 62 juta dollar AS. Dan PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) berutang 295 juta dollar AS dengan total jatuh tempo 12 juta dollar AS.
Hajriyanto menegaskan, Partai Golkar dikelola dan disangga bukan hanya oleh orang perorang, melainkan oleh semua pimpinan, pengurus, kader-kader, dan seluruh anggotanya. Walhasil, kata dia, penilaian Ical dan Golkar kehilangan 'darah' akibat permasalahan Bakrie Group tidaklah tepat.
Hajriyanto akui dirinya bukan pengamat bisnis, tidak tahu perkembangan Bakrie Group. Tapi sepengetahuannya Ical sudah melepaskan urusan bisnisnya kepada orang-orang profesional sejak menjadi ketua umum.
Selain itu, lanjut dia, Ical juga tetap melakukan kegiatan-kegiatan kepartaian dengan gembira. Bahkan makin intensif melakukan kunjungan ke daerah-daerah.
"Maka saya ingin menegaskan, Partai Golkar tidak kehilangan darah, tidak kehilangan energi, dan tidak kehilangan elan vital," demikian wakil ketua MPR RI itu.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA